Kolaborasi Menanam Perhutani, Masyarakat Desa, dan PSHT untuk Hutan Lindung Percontohan di Desa Wisata Serang Blitar


Isu perubahan iklim belakangan ini seringkali menjadi sorotan berbagai media maupun organisasi peduli lingkungan dalam dan luar negeri. Perubahan iklim dianggap menjadi sebuah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan bersama oleh berbagai pihak. 

Atas dasar itulah masyarakat desa berinisiatif untuk melakukan kolaborasi dengan Perhutani dan juga komunitas untuk melaksanakan program gerakan menanam untuk Kawasan Hutan Lindung Percontohan di kawasan hutan sebelah timur Pantai Serang, Desa Wisata Serang, Kabupaten Blitar.

Endik Koeswoyo dan Dita Faisal sebagai influencer peduli lingkungan di Desa Serang Blitar mengajak berbagai pihak untuk saling merangkul mengembalikan fungsi hutan guna mengurangi dampak pemanasan global. 

Kampanye mengurangi dampak perubahan iklim ditandai dengan aksi nyata dimana pada 20 November 2021, para pemuda dan pemudi Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) rayon Panggungrejo ikut serta dalam kegiatan menanam bersama.

Kepala BKPH Perhutani Lodoyo Timur Kabupaten Blitar, Tukani menyatakan dukungannya pada masyarakat untuk melakukan penanaman dan pemeliharaan secara berkelanjutan pada program Kawasan Hutan Lindung Percontohan di Pantai Serang Kabupaten Blitar.

“Harus ada pemeliharaan, kita siangi, kita rawat dan lain-lain, yang paling penting adalah pemeliharaan. Perawatan yang paling penting, perawatan yang paling mahal, pohon juga mahal. Perawatan ini tidak bisa sendiri, contohnya 5.761 hektar hanya 24 orang (petugas). Merawat sekian tidak mampu. Makanya butuh masyarakat, stake holder yang lain, organisasi yang lain, karena ini nanti bukan saya yang menikmati, tetapi seluruh masyarakat di sekitar sini yang akan menikmati, terutama oksigennya. Inilah yang kita harapkan, mari kita sampaikan untuk saling menjaga, apalagi anak-anak yang muda-muda seperti ini sangat bagus sekali, harus kita beri pengertian dan semangat,”

Sementara itu POLHUT RPH Serang, Sutrisno mengatakan jenis tanaman yang diberikan kepada masyarakat adalah alpukat, sirsak, trembesi, jabon, dan ketapang. Sutrisno berharap program penghijauan terus berlanjut untuk kelestarian alam.

"Untuk kedepannya lebih bersemangat lagi dengan adanya reboisasi penanaman hutan demi kelestarian di kawasan wisata."

Selain berkolaborasi dengan Persaudaraan Setia Hati Terate rencana kedepannya, program menanam untuk Hutan Lindung Percontohan akan terus berlanjut dengan menggandeng berbagai komunitas dan organisasi yang juga menaruh perhatian pada isu dan dampak perubahan iklim, diantarnya komunitas memancing Brofic, komunitas pemuda desa Serang Youth Creative, dan lainnya.

“Sebenarnya sejak 2018, kami sudah mulai menanam di lahan perhutani yang sudah kita ganti rugi dari petani penggarap sebelumnya, hanya saja, proses perawatan cukup sulit karena rata-rata lahan di wilayah pesisir pantai selatan mengandalkan curah hujan, dan masih minimnya kesadaran masyarakat untuk menaman pohon atau tanaman produktif, sehingga sering kali bibit pohon yang mulai tumbuh ikut terbakar saat petani melakukan pembersihan lahan, atau dipotong untuk pakan ternak,” ujar Bagus Darianto, Ketua Rayon PSHT Panggungrejo.

Sementara itu Dita Faisal, mantan presenter televisi nasional yang sekarang memilih menetap di Desa Wisata Serang juga sangat antusias mendukung program penanaman hutan kembali.

“Kembali lagi ke cita-cita saya dan suami sejak 2016 bahwa saya ingin hidup di pedesaan dan melihat yang serba hijau. Rasanya tinggal di Ibukota 17 tahun yang penuh polusi akan bisa terobati dengan menanam pepohonan di area saya tinggal. Kalau di Jakarta nemu lahan susah, di desa lahan masih lebar dan luas, tinggal kolaborasi Perhutani dan komunitas, masa gak mau. Toh ini ini untuk oksigen kita bersama,” ucap Dita penuh semangat.
Kabar dan Berita
Kabar dan Berita Kami hadir untuk mengabarkan segala sesuatu yang layak untuk diberitakan. "Anda Punya Kabar Kami Yang Beritakan"

Posting Komentar untuk "Kolaborasi Menanam Perhutani, Masyarakat Desa, dan PSHT untuk Hutan Lindung Percontohan di Desa Wisata Serang Blitar"